Senin, 06 Februari 2017

Precognitive Dream (Part 20)

Finally, pada tanggal 3 Februari 2017, adik gw, Maryam, menikah dengan kak PR. Gw bener-bener takjub dengan hal ini. Hal yang sudah gw mimpikan sebelumnya, bahwa kak PR menikah dengan Maryam, benar-benar terjadi. Sekedar flashback, saat gw memohon petunjuk apakah kak PR itu memang jodoh gw, gw bermimpi. Di mimpi tersebut, gw sudah bersiap-siap untuk akad nikah, disana juga ada kak PR. Gw yang memang ga mau dojodohkan dengan kak PR karena gw mencintai orang lain pun masuk ke kamar, ga mau melihat prosesi akad nikah tersebut.
Di  mimpi tersebut, gw sudah pasrah kalau memang gw harus menikah dengan kak PR dan harus melupakan orang yang sebenarnya gw cintai, Mr.J. Selesai akad nikah, gw pun keluar dari kamar. Anehnya, gw mendengar ada orang yang bilang, “akad nikahnya udah selesai, tapi, dia nikahnya bukan sama kamu, dia nikahnya sama Maryam”. Gw juga ga tau yang ngomong siapa, cuma ada suaranya aja. Gw pun bilang ke ummi kalau gw bermimpi demikian, tapi gw hanya bilang ke ummi bahwa kak PR nikahnya dengan orang lain. Gw ga bilang kalo orang lain tersebut adalah Maryam, adek gw sendiri karena gw menganggap itu hanya bunga tidur aja.
Setelah itu, beberapa hari atau beberapa minggu kemudian, gw kembali bermimpi. Gw dan keluarga gw sedang berada di Jogjakarta, di rumahnya kak PR. Entah kenapa, gw tau bahwa gw dan keluarga gw memang sedang berada di rumah keluarganya kak PR. Ah, mungkin cuma bunga tidur, begitu pikir gw saat itu. Tapi akhirnya, mimpi tersebut benar-benar terjadi, kak PR benar-benar menikah dengan Maryam dan keluarga gw bakalan pergi ke rumah kak PR untuk syukuran pernikahan di rumahnya di Jogja. Okay, my dream finally really happens in the real life, again.

Gw bahagia, akhirnya adek gw menikah dengan orang yang shaleh, baik, ganteng, dan punya masa depan yang terjamin, Insya Allah. Gw pernah baca artikel tentang beberapa pekerjaan dengan gaji tertinggi, salah satunya pekerjaan dari jurusan kak PR. Gw juga bahagia karena kak PR mendapat orang yang shalehah kayak Maryam. Kak PR, maaf, dulu saya tidak bisa menerima untuk dijodohkan dengan kakak karena hati saya benar-benar tidak bisa menerima, karena saya...mencintai orang lain. Tapi sesungguhnya, kak PR beruntung, Maryam jauh lebih baik dari saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar