Senin, 21 November 2016

The 'Kecret' Love Story (Part 223)

Kemudian, selama sekitar satu minggu, kita ga pernah ngobrol lagi. Gw merasa ada sesuatu yang hilang. Perasaan gw juga agak ga enak, entah karena apa. Dua kali gw bermimpi hal yang aneh. Pertama, di mimpi itu gw papasan sama dia. Gw ngeliatin dia tapi dia ga ngeliat gw dan pergi gitu aja. Bagi gw, itu hanyalah mimpi alias bunga tidur. Tapi, mimpi itu seperti sebuah pertanda ga baik. Gw sudah sering mengalami mimpi yang kemudian benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
Hal ini membuat gw sedikit khawatir karena mimpi ini begitu jelas dan bisa gw inget saat bangun, dan salah satu dari ciri-ciri mimpi gw yang sering terjadi di kehidupan nyata adalah... bisa gw inget dengan jelas saat gw bangun, bahkan seterusnya. Beberapa hari kemudian, gw mimpi hal yang aneh lagi. Di mimpi itu, FZ menghampiri gw dengan muka yang serem yang bikin gw takut. Bangun-bangun, gw bingung maksudnya apa, mungkin cuma bunga tidur atau mungkin... memang pertanda?.
Rabu, 6 Juli 2016. Hari itu adalah hari Iedul Fitri. Bahkan, di hari besar seperti ini, FZ ga menghubungi gw, mengucapkan selamat lebaran atau apapun. Karena tidak ada percakapan selama berhari-hari, akhirnya gw memutuskan untuk mengirim pesan.
Gw  : “Adik, mohon maaf ya kalo kakak ada salah sama adik. Beneran”
FZ   : “Ga ada kak, beneran. Saya minta maaf juga ya”
Gw  : “Iya adik”

Percakapan pun berhenti sampai disitu saja. Aneh, ga biasanya. Biasanya, kita bakalan ngobrol panjang lebar, meski ga penting. Gw merasa ada yang ga beres. Kalo biasanya, mungkin dia bakalan bilang, “salam buat keluarga kakak ya”, atau, “kakak lebaran ini makan apa?”, atau pertanyaan lain yang kemudian berlanjut jadi obrolan panjang. Perasaan khawatir tersebut berusaha gw tepis. Mungkin ini hanya perasaan gw aja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar