Gw tau, hanya waktu yang bisa
menyembuhkan luka itu, dan juga... cinta yang baru. Tapi, gw sudah terlalu
takut untuk mencintai siapapun. Di tengah keterpurukan tersebut, gw berusaha
untuk menenangkan diri. Gw membaca quote-quote motivasi di twitter.
“Hati akan menemukan kedamaiannya saat
kita mampu memaafkan. Jadilah pribadi yang anggun diatas ketulusan. -@pepatah
“Jatuh cintalah kepada jiwa indah yang
akan tetap mencintai Anda, dan yang akan tetap Anda cintai.” -@marioteguh
“Cara terbaik untuk melupakan masa lalu
adalah bukan dengan menghindari atau menyesalinya, namun dengan menerima dan
memaafkannya. Memaafkan adalah jalan tercepat untuk sampai pada ke-Maha
Pengasihan Tuhan.” -@pepatah
“Do’aku hari ini: Tuhan, kuatkan aku atas
segala ujian dan cobaan dari-Mu. Aku tahu, Engkau sangat menyayangi aku.”
-@pepatah
“Sesungguhnya, di dalam pedihnya
kecewamu, ada pelajaran penting bagi kenaikan kelas hidupmu.” -@marioteguh
“Allah menciptakan malam dengan
ketenangan. Waktu yang tepat untuk menumpahkan keresahan dan memohon
pertolongan dengan penuh pengharapan. Allah menciptakan malam dengan kedamaian,
tepat untuk meregangkan badan yang kelelahan dan memaafkan kesalahan yang
menyakitkan. Atas setiap kejadian, berbaik sangka pada Tuhan, yang terasa berat
menjadi ringan. Sabar dan shalat, lalu Tuhan berikan pertolongan.” -@7KR_
Gw berusaha untuk menenangkan perasaan.
Setelah membaca quote-quote tersebut, memang memaafkan adalah sebuah keharusan.
Dari awal gw tau FZ punya pacar baru, gw sudah bertekad untuk tidak membuat
permusuhan apapun dengan dia, makannya, gw bilang ke dia kalo kita tetap
berteman. Memang hati gw rasanya sakit banget, tapi gw sudah pernah mengalami
kejadian serupa sebelumnya dengan si Z, jadi gw sudah lebih bisa mengendalikan
diri. Gw ga suka bermusuhan dengan orang lain. Sebisa mungkin gw hindari, meski
gw harus mengalah dan mengorbankan perasaan yang artinya... menyakiti diri
sendiri.
“Teorinya mudah, mencintai itu berarti
mengasihi tanpa harap balas, memaafkan bila dia salah, pengorbanan baik
perasaan juga amalan.” @felixsiauw
Baiklah, tugas gw untuk mencintai sudah
selesai. Mencintai berarti mengasihi tanpa harap balas, memaafkan bila dia
salah, dan... berkorban baik perasaan juga perbuatan. Gw sudah berkorban
perasaan dan juga perbuatan, dan sekarang, saatnya untuk memaafkan FZ.
Lagi-lagi, gw cuma bisa meluapkan perasaan gw di twitter.
“Dan kini... aku sudah bisa merasakannya.
Perlahan, jiwaku sudah mulai meninggalkanmu. Aku mulai bisa menyembuhkan luka. Kenangan-kenangan
indah tak lagi membuatku rindu. Pun kenangan buruk tak lagi menyakitiku. Aku
mulai terbiasa hidup seperti saat aku belum bertemu denganmu. Aku tau itu,
karena aku bisa merasakannya. Perlahan, kenangan tentangmu mulai pudar. Bukan tak
mungkin jika aku bisa dengan cepat melupakanmu, karena semua luka tercipta
begitu tiba-tiba, menjatuhkanku sejatuh-jatuhnya. Dan aku berfikir, jika kamu
bisa dengan mudah meninggalkanku, tidak seharusnya aku terlalu lama
meninggalkanmu juga. Ya, aku mulai bisa merasakannya. Jiwaku... perlahan
meninggalkanmu. Aku tak akan membencimu karena aku sudah berusaha berdamai
dengan keadaan. Kita akan tetap berteman dan akan selalu begitu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar