Senin, 05 Desember 2016

The 'Kecret' Love Story (Part 236)



Gw tau, hanya waktu yang bisa menyembuhkan luka itu, dan juga... cinta yang baru. Tapi, gw sudah terlalu takut untuk mencintai siapapun. Di tengah keterpurukan tersebut, gw berusaha untuk menenangkan diri. Gw membaca quote-quote motivasi di twitter.
“Hati akan menemukan kedamaiannya saat kita mampu memaafkan. Jadilah pribadi yang anggun diatas ketulusan. -@pepatah
“Jatuh cintalah kepada jiwa indah yang akan tetap mencintai Anda, dan yang akan tetap Anda cintai.” -@marioteguh
“Cara terbaik untuk melupakan masa lalu adalah bukan dengan menghindari atau menyesalinya, namun dengan menerima dan memaafkannya. Memaafkan adalah jalan tercepat untuk sampai pada ke-Maha Pengasihan Tuhan.” -@pepatah
“Do’aku hari ini: Tuhan, kuatkan aku atas segala ujian dan cobaan dari-Mu. Aku tahu, Engkau sangat menyayangi aku.” -@pepatah
“Sesungguhnya, di dalam pedihnya kecewamu, ada pelajaran penting bagi kenaikan kelas hidupmu.” -@marioteguh
“Allah menciptakan malam dengan ketenangan. Waktu yang tepat untuk menumpahkan keresahan dan memohon pertolongan dengan penuh pengharapan. Allah menciptakan malam dengan kedamaian, tepat untuk meregangkan badan yang kelelahan dan memaafkan kesalahan yang menyakitkan. Atas setiap kejadian, berbaik sangka pada Tuhan, yang terasa berat menjadi ringan. Sabar dan shalat, lalu Tuhan berikan pertolongan.” -@7KR_
Gw berusaha untuk menenangkan perasaan. Setelah membaca quote-quote tersebut, memang memaafkan adalah sebuah keharusan. Dari awal gw tau FZ punya pacar baru, gw sudah bertekad untuk tidak membuat permusuhan apapun dengan dia, makannya, gw bilang ke dia kalo kita tetap berteman. Memang hati gw rasanya sakit banget, tapi gw sudah pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya dengan si Z, jadi gw sudah lebih bisa mengendalikan diri. Gw ga suka bermusuhan dengan orang lain. Sebisa mungkin gw hindari, meski gw harus mengalah dan mengorbankan perasaan yang artinya... menyakiti diri sendiri.
“Teorinya mudah, mencintai itu berarti mengasihi tanpa harap balas, memaafkan bila dia salah, pengorbanan baik perasaan juga amalan.” @felixsiauw
Baiklah, tugas gw untuk mencintai sudah selesai. Mencintai berarti mengasihi tanpa harap balas, memaafkan bila dia salah, dan... berkorban baik perasaan juga perbuatan. Gw sudah berkorban perasaan dan juga perbuatan, dan sekarang, saatnya untuk memaafkan FZ. Lagi-lagi, gw cuma bisa meluapkan perasaan gw di twitter.
“Dan kini... aku sudah bisa merasakannya. Perlahan, jiwaku sudah mulai meninggalkanmu. Aku mulai bisa menyembuhkan luka. Kenangan-kenangan indah tak lagi membuatku rindu. Pun kenangan buruk tak lagi menyakitiku. Aku mulai terbiasa hidup seperti saat aku belum bertemu denganmu. Aku tau itu, karena aku bisa merasakannya. Perlahan, kenangan tentangmu mulai pudar. Bukan tak mungkin jika aku bisa dengan cepat melupakanmu, karena semua luka tercipta begitu tiba-tiba, menjatuhkanku sejatuh-jatuhnya. Dan aku berfikir, jika kamu bisa dengan mudah meninggalkanku, tidak seharusnya aku terlalu lama meninggalkanmu juga. Ya, aku mulai bisa merasakannya. Jiwaku... perlahan meninggalkanmu. Aku tak akan membencimu karena aku sudah berusaha berdamai dengan keadaan. Kita akan tetap berteman dan akan selalu begitu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar