Sebenernya, selain proyek dari BPOM tersebut, gw juga lagi ngerjain
proyek dari dosen gw yang lagi menyelesaikan disertasinya. Disertasi itu,
penelitian untuk lulus S3. Penelitian ini sebenernya ga rumit. Kita cuma
wawancara responden di dua rumah sakit. Yang satu RSUD, dan yang satu lagi
Rumah Sakit swasta. Yang jadi masalah adalah... dapet respondennya yang susah.
Ada banyak kriteria inklusi dan eksklusinya. Kriteria inklusi itu adalah
kriteria orang yang bisa dijadikan sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah
kriteria orang yang tidak masuk kedalam sampel penelitian.
Jadi simpelnya, kita nyari responden yang dirawat inap dan sudah mau
pulang. Udah gitu, ada beberapa ruang rawat inap yang ga masuk kriteria
inklusi, misalnya ruang kebidanan. Kadang, sehari cuma ada satu atau dua pasien
yang pulang. Karena waktu tunggunya terlalu lama, gw memutuskan untuk berhenti
dari penelitian ini. Gw harus melanjutkan tugas survey dari BPOM. Mesi berat,
gw harus memilih salah satu karena ga akan bisa melakukan keduanya bersamaan.
Selain itu, gw juga harus mengajar selepas survey. So, I don’t have time for
that.
Meski lelah, bekerja tak kenal waktu memiliki banyak manfaat. Selain
dapet gaji, kerja siang malem juga bikin gw bisa melupakan rasa sakit akibat
patah hati. Gw ga punya waktu buat memikirkan hal tersebut karena waktu gw
sudah tersita untuk bekerja. Boro-boro mikirin gebetan yang ternyata masih
punya pacar, mikirin kerjaan aja ga kelar-kelar, begitulah. Oh iya, waktu itu
gw lagi berusaha bangkit akibat patah hati karena si Z. Kisah ini ga perlu gw
ceritain lagi karena udah diceritain di The “Kecret” Love Story.
Selesai menunaikan tugas sebagai surveyor keamanan pangan BPOM, gw harus
kembali fokus untuk mengerjakan skripsi dan juga mengajar. Iya, saat itu gw
lagi menunggu jadwal sidang skripsi keluar. Alhamdulillah... setelah perjuangan
panjang penuh lika-liku, gw pun bisa sidang. Meski masih dalam suasana patah
hati, gw memilih untuk lebih fokus belajar, memperbaiki skripsi untuk sidang,
dan mengajar. Berat memang, tapi gw harus kuat demi orang tua gw. Ada hal yang
lebih penting untuk dilakukan dibandingkan dengan memikirkan orang yang
menyakiti perasaan. Yap, gw harus kuat, untuk yang kesekian kalinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar